Mitos Demam Berdarah

Hai … Hai … Terima kasih sudah mengunjungi Blog Mama Tita.

Hari ini kita masih akan membahas penyakit yang sering timbul saat musim hujan, yaitu Demam Berdarah Dengue atau disingkat DBD.  Seperti sebelumnya, artikel ini ditulis dan dikembangkan dari sumber terpercaya, masih di akun channel Youtube Dr. Lau sih.  Xixixi . 

Monggo yang mau nyimak vlognya.  Linknya dibawah ini yaa

↓↓↓↓↓


Dalam artikel sebelumnya, Mama Tita membahas tentang perbedaan DBD dengan Tifus.  Kali ini mencoba mengulas Mitos Demam Berdarah.

Mitos? Ada mistisnya kah ?

Hahaha .. Tentu saja tidak ada hal mistis disini.  Lebih tepatnya, kita akan mencoba mempelajari apa yang bisa kita lihat untuk mengenal gejala DBD.  Kita akan mengenalinya dengan menggunakan kacamata kita sebagai orang awam, bukan secara medis.

Pada jaman dahulu, kita tidak dapat melakukan pemeriksaan darah untuk membedakan antara DBD atau Tifus.  Terutama di hari hari pertama. Kita hanya dapat melihat dari nilai trombosit yang tertera di kertas hasil pemeriksaan.

Sekarangpun sama, kita melihat apakah penderita terkena DBD atau Tifus dari nilai trombosit yang meningkat atau justru menurun.  Namun saat ini sudah bisa dilakukan pemeriksaan khusus Demam Berdarah Dengue yang disebut NS1.  Pemeriksaan NS1 ini hanya bisa terdeteksi dihari pertama hingga maksimal hari kedua. 

Alat NS1.  Sumber : Penelusuran Google 
Jika kita melakukan pemeriksaan NS1 ini dihari ketiga dan berikutnya, maka hasilnya tidak akan valid (Invalid) lagi.

Jika kita melakukan pemeriksaan NS1 dan hasilnya (-) Negatif, maka Puji Tuhan, bisa dipastikan bahwa penderita tidak terdiagnosis mengidap penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD.

Mitos yang kedua yang muncul di masyarakat adalah masalah pengobatan DBD. 

Dalam vlognya, dr. Lau menegaskan bahwa pengobatan DBD bukan hanya dengan antibiotik.  
Obat DBD pun bukanlah antibiotik.

Sering ada pertanyaan, Kok gak dikasi Antiobiotik, Dok?

Tentu kita tahu, seorang dokter pasti memiliki kebijakan kenapa penderita DBD tidak diberikan antibiotik.  Antibiotik pada dasarnya diberikan bila ada infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri.  Sedangkan penyebab DBD bukan dari bakteri.

Sebenarnya pengobatan DBD ini adalah lebih menjaga kesimbangan stabilitas cairan tubuh.  Cairan tubuh ada 2 (dua), yaitu Intravascular (didalam pembuluh darah) dan Extravascular (diluar pembuluh darah).  Nah yang dijaga oleh petugas medis adalah cairan didalam pembuluh darah.

Dalam vlog dijelaskan, bahwa keseimbangan cairan didalam pembuluh darah inilah yang harus benar benar.dijaga karena Virus DBD ini sangat jahat lho.  Virus ini bisa menghancurkan kadar trombosit dalam tubuh kita.

Mungkin kita pernah mempelajari tugas Trombosit adalah sebagai ‘polisi’ pembuluh darah.  Saat pembuluh darah bocor, Trombositlah yang bertugas menutup lubang agar tidak terjadi pendarahan. 

Ketika Trombosit hancur karena virus DBD, secara otomatis terjadi kebocoran di dinding-dinding pembuluh darah.  Kebocoran ini membuat cairan pembuluh darah keluar dan membuat darah menjadi lebih kental.  Hal ini yang dicegah oleh para dokter dan petugas medis.

Sebenarnya angka Trombosit dapat meningkat dengan sendirinya, jadi kita tidak perlu memberi apapun untuk menaikkannya.  Bila angka Trombositnya ada di angka angka kritis, biasanya akan dilakukan transfusi Trombosit tergantung dari tingkat DBD yang diderita.

Berikutnya, yang paling santer di masyarakat adalah pemberian jus jambu atau obat herbal lainnya setelah melihat nilai Trombosit menurun pada hasil pemeriksaan.

Dokter Lau mengungkapkan bahwa ia tidak menyalahkan pemberian jus jambu atau obat herbal lain untuk pengobatan DBD, namun semua itu hanya membantu sedikit sekali, hanya sekitar 0.0 sekian persen (bingung nulisnya euy..). 

Dokter Lau juga menyatakan bahwa sebenarnya saat menderita DBD, Trombosit akan naik dengan sendirinya setelah melewati masa kritis.

Lalu kenapa harus dibawa ke RS?  Kenapa harus diinfus?  Kan bisa dikasi air minum saja?

Pada hari yang ke-tiga, biasanya penderita akan merasakan perut sebah, terasa penuh dan tidak ada gairah makan atau minum.  Disinilah fungsi dari infus, yaitu memasukkan cairan dalam pembuluh darah.

Udah tau kan mitos mitosnya?  Sekian dulu artikel kali ini ya.
Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Jenis Pup Bayi

Harga Kue

Selamat Datang Bulan Maret