A Little Panic Before Hari Ibu 2024

Selamat datang di blog Jejak Langkah Mama Tita.

Hari pertama bulan Januari ini, Mama Tita mau bercerita kegiatan Mama Tita pada tanggal 22 Desember 2024 yang lalu.

Hari Ibu ya Mama Tita?

Betul sekali.
Seperti yang Sobat Mama Tita tau, tanggal 22 Desember itu ditetapkan sebagai Hari Ibu Sedunia. Lah kok pas tanggal 22 Desember 2024 kemarin jatuh tepat hari Minggu, pas jadwalnya ibadah bagi kami, umat Kristiani.

Sedikit flashback, seminggu sebelum Hari Ibu ini, gereja Mama Tita membuat kegiatan retreat Natal dan Mama Tita didapuk menjadi panitia di sie acara. Kapan-kapan Mama Tita ceritakan juga kegiatan ini.

Naaah acara sudah berakhir nih, gak salah kan ya kalo Mama Tita sedikit bernapas lega. Santai kayak di pantai karena hanya tinggal mengatur acara tahun baru saja dong. 

Tiba-tiba di hari Jum'at siang, jam 12, Mama Tita ditelepon oleh ibu Wakil Ketua Panitia Natal yang memberikan info kalo ibadah Hari Minggu besok sekalian memperingati Hari Ibu dan semua acara diserahkan ke sie acara.

Wadaaw 🤪. Langkah pertama langsung meminta bantuan ide di grup WA Panitia Natal, kemudian mencoba berkoordinasi dengan tim di dalam grup WA khusus sie acara. 

Muncul beberapa ide menarik. Ada yang mengatakan untuk perempuan diharapkan memakai kebaya saat ibadah. Ada juga yang mengusulkan lomba make up berpasangan dengan mata tertutup. Ada ide lomba memasak nasi goreng oleh ibu-ibu dan jurinya bapak-bapak. Ada juga ide di salah satu sesi ibadah, ibu-ibu diminta maju depan untuk bernyanyi bersama.
Tidak hanya ide, tapi juga terjadi sedikit debat di dalam grup. 

Melihat banyak ide yang diberikan, lumayan bikin tambah puyeng ya. Tiba-tiba tercetus ide ✨'tring'✨ di kepala Mama Tita.

Biasanya tuh yang bertugas di ibadah hari Minggu, mulai dari pemimpin pujian, pendoa, hingga yang membawa kantong kolekte adalah perempuan. 
Ibadah ini kan sekalian memperingati Hari Ibu Sedunia, jadi yang bertugas melayani di dalam ibadah ganti para lelaki. 

Mama Tita utarakan ide itu dan Puji Tuhan ditanggapi cepat oleh bapak Ketua Panitia Natal. Beliau juga setuju untuk menjadi pemimpin pujian, meskipun badannya masih kurang fit. 

Akhirnya diputuskan 2 hal. Yang pertama diumumkan kepada jemaat untuk mengenakan pakaian adat atau pakaian nasional, seperti kebaya atau batik. Dan yang kedua, diputuskan bahwa yang melayani adalah semua lelaki. Untuk petugas pelayanan yang lain rencananya langsung ditunjuk sebelum ibadah.

Tepat di hari Minggunya, Mama Tita rencana mau pakai sepeda motor ke gereja. Mama Tita menawarkan untuk membonceng ibu Wakil Ketua Panitia Natal yang rumahnya tidak jauh dari rumah Mama Tita. Sesuai perjanjian, kami akan berangkat jam 6 lewat 20 menit. 

Setelah sepakat, Mama Tita lanjut mandi. Santai juga dooong. Selesai mandi, Mama Tita baru sadar ternyata hujan deras. Mama Tita kembali terkejut karena bapak Gembala telepon mengatakan kalo berangkat ke gereja naik mobil saja dan beliau sudah menunggu di depan rumah. 🤪 Mama Tita langsung berdandan secepat kilat. Untungnya pakaian dan tas yang mau dipakai sudah disediakan dari semalam.

Yang dijemput tidak hanya Mama Tita, Pak Gembala juga menjemput jemaat yang lain. Di dalam mobil lah, terjadi proses menunjuk petugas pelayan ibadah 😁

Setibanya di gereja, ibadah pun berlangsung. 

Kami menyanyikan beberapa pujian dan penyembahan. Kemudian ada persembahan pujian dari bapak-bapak yang menyanyikan lagu Di Doa Ibuku. Ibu-ibu juga gak mau kalah lho, kami menyanyikan lagu Mengasihi Mengasihi Lebih Sungguh.

Tidak hanya kesaksian pujian, ada salah seorang jemaat juga memberikan kesaksian hidup. Beliau menceritakan Tuhan itu baik bagi beliau dan keluarga. Mulai dari awal datang di kota Malang hingga saat ini bisa bersama-sama beribadah, mereka mendapatkan saudara baru. 

Beliau juga memberikan buket bunga untuk ibu Gembala. Cantik banget.


Suasana menjadi penuh haru. Tak sedikit juga yang menitikkan air mata. Ibadah pun terus berlanjut. Sayangnya hanya beberapa momen yang terabadikan. Salah satunya saat berdoa syafaat.


Setelah ibadah selesai, kami bersama-sama menyantap makan siang yang sudah disuguhkan.
Nasi pecel dengan lauk tahu, tempe dan peyek teri. Kalo Mama Tita pastinya ditambah krupuk dooong 😁

Berikut beberapa foto sesaat sebelum kembali ke rumah masing-masing.



Segini dulu cerita Mama Tita.
Dari kegiatan ini, Mama Tita mau memberikan pesan, bahwa apa pun acara atau kegiatan kita, selalu sertakan Tuhan diatas segalanya.
Semoga bisa menginspirasi bagi Sobat Mama Tita yang membaca tulisan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Jenis Pup Bayi

Pre eklamsi ? Mengapa Terjadi ?

How To Order